Breaking News
"Berita" adalah sajian informasi terkini yang mencakup peristiwa penting, fenomena sosial, perkembangan ekonomi, politik, teknologi, hiburan, hingga bencana alam, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Kontennya disusun berdasarkan fakta dan disampaikan secara objektif, akurat, dan dapat dipercaya sebagai sumber referensi publik.
Klik Disini Klik Disini Klik Disini Klik Disini

Sebanyak 70 Rumah Terendam, Laporan Banjir Kirihi Disalurkan via Dinas Kesehatan

Sebanyak 70 Rumah Terendam, Laporan Banjir Kirihi Disalurkan via Dinas Kesehatan

70 Rumah Terendam, Distrik Terjauh Kirihi Kembali Dilanda Banjir: Pemerintah Kirim Tim dan Kaji Penanganan Jangka Panjang

INFO Oksibil– Sebanyak 70 rumah warga di Distrik Kirihi, Kabupaten Waropen, Papua, terendam banjir setelah dilanda hujan deras pada 18 Agustus lalu. Kejadian ini kembali menyoroti kerentanan wilayah terpencil tersebut terhadap bencana alam, yang menurut catatan, telah berulang kali terjadi.

Distrik Kirihi, yang dikenal sebagai salah satu wilayah terjauh di Kabupaten Waropen, memang telah lama masuk dalam kategori kawasan rawan bencana banjir. Peristiwa terbaru ini memperlihatkan betapa masyarakat yang tinggal di daerah tersebut harus terus berjuang menghadapi ancaman tahunan yang mengganggu stabilitas kehidupan mereka.

Banjir yang Tak Lagi Asing

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Waropen, Demarce M. Maniburi, SE, mengonfirmasi kejadian ini. Ia menjelaskan bahwa berdasarkan informasi dari masyarakat, banjir di lokasi tersebut bukanlah hal baru.

“Untuk kejadian sekarang ini bencana, memang di lokasi itu sudah sering terjadi dari informasi masyarakat. Tapi untuk sekarang itu terjadi pada tanggal 18 Agustus, dan menurut informasi dari kepala PKM (Pusat Kesehatan Masyarakat) Kirihi, curah hujan yang tinggi menyebabkan tiga kampung di distrik Kirihi tergenang. Sejumlah 70 rumah terendam,” ungkap Demarce saat ditemui pada Senin (1/9).

Sebanyak 70 Rumah Terendam, Laporan Banjir Kirihi Disalurkan via Dinas Kesehatan
Sebanyak 70 Rumah Terendam, Laporan Banjir Kirihi Disalurkan via Dinas Kesehatan

Baca Juga: Sebuah Imbauan Resmi akan Diterbitkan Menyusul Terungkapnya Peredaran Uang Palsu di Timika

Keterlambatan laporan dari wilayah yang jauh dan sulit dijangkau menjadi salah satu kendala. Laporan bencana tersebut baru diterima oleh pemerintah daerah melalui perantara Dinas Kesehatan, yang kemudian diteruskan kepada Bupati dan Sekretaris Daerah Waropen.

Tim Gabungan Bersiap Diterjunkan

Merespons laporan tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Waropen segera mengambil langkah konkret. Rencananya, akan digelar rapat koordinasi dan sebuah tim gabungan akan segera diturunkan untuk meninjau langsung lokasi bencana serta menyalurkan bantuan darurat.

“Beberapa OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dalam waktu dekat akan meninjau kesana. Untuk melakukan kajian kegiatan disana, kita masih menunggu kesiapan tim yang terdiri dari Dinas Kesehatan, PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang), BPBD Waropen, dan juga aparat keamanan dari Polres Waropen dan Koramil Warba,” jelas Demarce.

Keberangkatan tim menuju Kirihi, yang harus melalui Nabire, masih menunggu kepastian ketersediaan anggaran transportasi. Meski menghadapi kendala logistik yang kompleks akibat letak geografis Kirihi yang terpencil, pemerintah berkomitmen untuk segera bergerak.

“Harapan kami, kami melakukan kajian cepat di Distrik Kirihi untuk mengetahui kebutuhan mereka. Kami juga membawa bantuan dari pemerintah daerah untuk kebutuhan mendesak, sambil melihat lokasi disana,” tambah Demarce.

Tak Hanya Bantuan Darurat, tapi Juga Solusi Jangka Panjang

Yang menarik dari respons pemerintah kali ini adalah langkah yang tidak hanya berfokus pada tanggap darurat, tetapi juga mulai melihat pada penanganan pencegahan jangka panjang.

Selain memberikan bantuan sembako dan kebutuhan dasar, pemerintah daerah juga berencana menghadirkan tenaga ahli dan melibatkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk melakukan pemetaan bencana yang komprehensif di wilayah Kirihi.

Upaya pemetaan ini diharapkan dapat menjadi dasar ilmiah yang kuat bagi program pemerintah daerah dalam merumuskan strategi penanganan banjir yang lebih efektif dan berkelanjutan di masa depan. Kajian ini bisa mencakup identifikasi daerah aliran sungai (DAS), analisis topografi, pola curah hujan, dan faktor-faktor lain yang memicu banjir berulang.

Masyarakat Menunggu Aksi Nyata

Bagi 70 kepala keluarga yang rumahnya terendam, bantuan segera dan perhatian dari pemerintah adalah hal yang dinantikan. Mereka hidup dalam ketidakpastian, terutama terkait dengan ancaman penyakit pasca-banjir dan kerusakan harta benda.

Komitmen pemerintah untuk tidak hanya memberi “ikan” tetapi juga “kail” — dalam bentuk kajian dan program jangka panjang — patut diapresiasi. Namun, implementasi di lapangan akan menjadi kunci utama. Distrik Kirihi, dengan segala keterpencilannya, membutuhkan pendekatan yang tidak hanya serius tetapi juga berkelanjutan dan adaptif terhadap kondisi lokal.

Mata kini tertuju pada pergerakan tim gabungan. Keberhasilan mereka dalam melakukan assessment dan penyaluran bantuan akan menjadi langkah pertama yang krusial. Selanjutnya, dunia menunggu tindak lanjut dari pemetaan bencana yang dijanjikan, yang diharapkan dapat mengubah Kirihi dari daerah ‘rawan banjir’ menjadi daerah yang ‘siap dan tangguh’ menghadapi bencana.

tokopedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *