Laporan Mendalam: Evakuasi Jenazah Korban Kecelakaan Helikopter di Jila, Mimika
INFO Oksibil– Tim gabungan dari berbagai instansi berhasil melaksanakan evakuasi empat jenazah korban kecelakaan helikopter PK-IWS milik PT Intan Angkasa yang jatuh di Distrik Jila, Kabupaten Mimika, Papua. Operasi yang dilaksanakan pada Kamis, 11 September 2025 ini berjalan dengan lancar, aman, dan tanpa gangguan, meskipun menghadapi medan yang sangat berat dan berisiko tinggi. Proses evakuasi ini menandai akhir dari fase pencarian dan penyelamatan, sekaligus menjadi momen duka bagi para keluarga dan rekan korban.
1. Kronologi dan Detail Evakuasi
-
Lokasi Bencana: Distrik Jila, Kabupaten Mimika, Papua. Karakter medan Papua yang dikenal berbukit, berhutan lebat, dan sering diselimuti kabut tebal menjadikan operasi evakuasi ini sangat menantang secara teknis dan logistik.
-
Tim Evakuasi: Operasi ini melibatkan kolaborasi yang solid dari:
-
Basarnas (Badan Search and Rescue Nasional): Sebagai leading sector dalam operasi SAR.
-
TNI (Tentara Nasional Indonesia): Menyediakan dukungan logistik, pengamanan, dan personel terlatih.
-
Polri (Kepolisian Republik Indonesia): Bertugas mengamankan lokasi kejadian dan sekitarnya.
-
UPBU Bandara Mozes Kilangin: Kemungkinan besar menyediakan dukungan teknis penerbangan dan koordinasi udara.
-
PT Intan Angkasa: Perusahaan pemilik helikopter yang bertanggung jawab secara prosedur dan tentunya turut berduka.
-

Baca Juga: Sinergi Polri dan Masyarakat Kunci Utama Kamtibmas di Waropen, Begini Ajakan Jerry Koagouw
-
Proses: Evakuasi diawali dengan survei titik kecelakaan untuk memastikan kondisi lokasi dan merencanakan strategi terbaik untuk menurunkan tim dan mengangkat jenazah. Penggunaan helikopter dan teknik rappelling (turun tali) sangat mungkin diterapkan mengingat medannya.
2. Pernyataan Resmi dan Tanggapan Pejabat
-
Kolonel Pnb Asri Efendy Rangkuti (Danlanud Yohanis Kapiyau Timika): Menyampaikan rasa syukur yang mendalam. Ia mengakui bahwa kesuksesan operasi ini adalah berkat kerja keras tim dan dukungan serta doa dari banyak pihak. Pernyataannya menyoroti tantangan medan yang “sangat sulit dan dikategorikan rawan,” yang membuat keberhasilan ini semakin berarti.
-
AKBP Billyandha Hildiario Budiman (Kapolres Mimika): Menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas musibah nahas ini. Ia menegaskan komitmen Polri dalam menyediakan pengamanan maksimal selama proses evakuasi. Instruksi khusus diberikan kepada Polsek Jila untuk mengamankan lokasi, sebuah langkah standar namun krusial untuk mencegah gangguan, melindungi bukti, dan menghormati proses evakuasi. Ia juga mengapresiasi peran serta masyarakat Jila yang kooperatif, sebuah faktor penting yang seringkali menentukan kelancaran operasi di daerah.
3. Identitas Korban
Keempat korban yang meninggal dunia dan berhasil dievakuasi adalah:
-
Eko Puja (Pilot): Bertanggung jawab mengendalikan pesawat.
-
Sudirman (HLO – Helicopter Landing Officer): Petugas yang bertugas memandu pendaratan dan keberangkatan helikopter di lapangan, seringkali di lokasi yang tidak berpangkalan tetap.
-
Anto (Penumpang)
-
Zulkivli (Penumpang)
4. Konteks dan Analisis
-
Tantangan Operasi SAR di Papua: Berita ini kembali mengingatkan kita pada betapa berisikinya operasi penerbangan dan evakuasi di wilayah Papua. Faktor cuaca, topografi, dan keterbatasan infrastruktur menjadikan setiap insiden sebagai ujian besar bagi kemampuan SAR Indonesia.
-
Koordinasi yang Apik: Kesuksesan evakuasi ini adalah bukti nyata bahwa koordinasi yang solid antara instansi pemerintah (TNI, Polri, Basarnas), swasta (PT Intan Angkasa, UPBU Bandara), dan masyarakat lokal dapat menghasilkan hasil yang optimal bahkan dalam kondisi terberat sekalipun.
-
Fase Selanjutnya: Dengan telah selesainya evakuasi jenazah, fase selanjutnya akan beralih kepada:
-
Pemeriksaan Forensik: Untuk memastikan identitas korban secara definitif.
-
Penyerahan Jenazah kepada keluarga untuk dimakamkan.
-
Penyelidikan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi): Tim investigasi dari KNKT hampir pasti akan turun untuk mengumpulkan serpihan pesawat (black box jika ada), menganalisis data, dan mewawancarai saksi. Tujuan utama adalah menemukan penyebab pasti kecelakaan (faktor teknis, human error, cuaca, atau kombinasi) dan mengeluarkan rekomendasi untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.
-
5. Penutup dan Harapan
Peristiwa ini adalah tragedi kemanusiaan yang menyedihkan. Selamat jalan untuk Pilot Eko Puja, HLO Sudirman, Anto, dan Zulkivli. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan.
Keberhasilan evakuasi ini, meski diwarnai duka, setidaknya memberikan sedikit kelegaan dan kepastian bagi keluarga korban, sehingga mereka dapat memulai proses pemulihan dan memberikan yang terakhir untuk almarhum. Ini juga menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak tentang pentingnya keselamatan penerbangan dan kesiapan menghadapi keadaan darurat.