Drama Luar Biasa di MHPArena: Spanyol Menang Dramatis atas Prancis di Semifinal UEFA Nations League
Oksibil- Pertandingan semifinal UEFA Nations League antara Spanyol dan Prancis di MHPArena menyajikan drama luar biasa yang tak terlupakan, dengan total sembilan gol tercipta dalam laga yang mendebarkan ini. La Roja berhasil mengamankan tiket final setelah mengalahkan Les Bleus dengan skor 5-4, dalam sebuah pertandingan yang penuh dengan momen spektakuler dan comeback dramatis di babak kedua.
Kemenangan ini membawa Spanyol selangkah lebih dekat untuk menjadi negara pertama yang berhasil mempertahankan gelar Nations League. Tim asuhan Luis de la Fuente kini akan menghadapi Portugal di partai final, sementara Prancis harus puas bermain di pertandingan perebutan tempat ketiga melawan Jerman.
Babak Pertama: Dominasi Spanyol
Sejak menit-menit awal, Spanyol menunjukkan agresivitas yang tinggi dengan menciptakan berbagai peluang berbahaya. Theo Hernandez menjadi ancaman konstan bagi pertahanan Spanyol, melepaskan beberapa tembakan yang meleset, diblokir, dan bahkan mengenai mistar gawang dalam 12 menit pertama. Namun, La Roja tidak membiarkan tekanan tersebut mengganggu fokus mereka.
Nico Williams akhirnya memecah kebuntuan pada menit ke-22 setelah menerima umpan cerdas dari Mikel Oyarzabal, yang berhasil menahan Ibrahima Konate. Winger Athletic Bilbao itu tidak menyia-nyiakan kesempatan dan menjebol gawang Mike Maignan dengan tembakan keras yang tak terjangkau.
Keunggulan Spanyol berlipat ganda hanya tiga menit kemudian melalui aksi cemerlang Oyarzabal dan Mikel Merino. Kombinasi one-two yang brilian antara kedua pemain Real Sociedad itu memungkinkan Merino menyelesaikan peluang dengan tenang, meninggalkan Maignan tanpa peluang untuk menyelamatkan gawangnya. Skor 2-0 membuat Spanyol semakin percaya diri.
Baca Juga : Jokowi Minta ASEAN Tangani Masalah Muslim Rohingya di Rakhine State
Babak Kedua: Comeback Dramatis Prancis
Babak kedua dimulai dengan Spanyol menambah keunggulan melalui penalti Lamine Yamal setelah Adrien Rabiot melanggar pemain muda Barcelona itu. Yamal, dengan percaya diri, mengirim bola ke arah berlawanan dengan gerakan Maignan, mencetak gol ketiga La Roja dan membuat skor menjadi 3-0.
Pedri kemudian memperlebar keunggulan menjadi 4-0 setelah melakukan kombinasi apik dengan Williams. Gelandang Barcelona itu dengan mudah mengalahkan Maignan setelah menerima umpan balik dari Williams, membuat posisi Prancis semakin terjepit.
Namun, Les Bleus menunjukkan karakter juara mereka dengan memulai comeback spektakuler. Kylian Mbappe berhasil mencetak gol melalui penalti yang menipu Unai Simon, menghidupkan harapan Prancis untuk kembali ke dalam pertandingan.
Spanyol tidak tinggal diam. Yamal menambah gol kelima untuk Spanyol dengan melewati Clement Lenglet sebelum mencetak gol, namun Prancis terus berjuang. Gol debut Rayan Cherki, bunuh diri Dani Vivian, dan sundulan Randal Kolo Muani membuat pertandingan berakhir dengan skor 5-4, menegangkan hingga peluit panjang.
Ketegangan di Menit-Menit Akhir
Meski ketegangan meningkat di menit-menit akhir, Spanyol berhasil mempertahankan keunggulan mereka hingga peluit panjang berbunyi. Pengalaman dan mental juara La Roja terbukti lebih kuat dalam menghadapi tekanan di akhir pertandingan yang menegangkan ini. Kemenangan ini tidak hanya membawa mereka ke final, tetapi juga menunjukkan bahwa mereka adalah tim yang tidak mudah menyerah.
Susunan Pemain
SPANYOL XI: Simon, Cucurella, Huijsen, Le Normand, Porro, Merino, Zubimendi, Pedri, Williams, Yamal, Oyarzabal
PRANCIS XI: Maignan, Theo, Lenglet, Konate, Kalulu, Rabiot, Kone, Doue, Dembele, Olise, Mbappe
Menatap Final
Dengan hasil ini, Spanyol kini bersiap untuk menghadapi Portugal di partai final, di mana mereka akan berusaha untuk menambah koleksi trofi mereka dan menjadi negara pertama yang berhasil mempertahankan gelar Nations League. Sementara itu, Prancis harus segera bangkit untuk menghadapi Jerman dalam perebutan tempat ketiga, sebuah tantangan yang tidak kalah penting.
Pertandingan ini akan dikenang sebagai salah satu laga paling dramatis dalam sejarah UEFA Nations League, dan menjadi bukti bahwa dalam sepak bola, segalanya bisa terjadi hingga peluit akhir berbunyi.
